PERJALANAN PENUH PERJUANGAN MENUJU WONOSOBO
Ini perjalanan pertama kami (saya dan isteri) sebagai Backpaker, sebenarnya masih ragu-ragu antara berangkat dan tidak....
Tapi karena rasa keingintahuan kami dan dengan tujuan yang memang kami inginkan (KAWASAN DIENG) maka dengan kekuatan penuh kami akhirnya ikut rombongan Backpaker.
Setelah menyiapkan semuanya (perbekalan yang akan dibawa) segera kami menuju terminal Purabaya meeting point pertama. tapi karena jadwal yang molor sehingga kami ketinggalan Bus terakhir yang akan membawa kami ke Bawen (meeting ponit ke-2) terpaksa kami harus naik Bus arah ke Solo dulu dilanjutkan menuju Bawen dan terakhir menuju ke Wonosobo.
Benar- benar merupakan perjalanan yang panjang bagi kami (saya dan isteri) karena ini pertama kalinya harus naik turun bus berulangkali (tapi tetep asyik koq).
Sempat beristirahat dulu di Kec. Bawen Kab. Semarang untuk ISHOMA, lumayan... didekat terminal Bawen ada Masjid yang lumayan nyaman. setelah bersih2 wajib untuk "NARSIS' ciiiiiiissss...... cekrek!!!!!??
Sambil menunggu datangnya Bus yang akan membawa kami (grup Backpaker) ke Wonosobo, kami sempatkan berbelanja untuk melengkapi perbekalan menuju puncaknya para dewa, hehehee....
Tepat pukul 6.30 WIB bus yang ditunggu datang, alkamdulillah karena ini Bus pertama jadi masih kosong, sehingga kami semua dapat tempat duduk. Karena ini satu-satunya transport yang menghubungkan Semarang dan kota-kota di Jawa Tengah, maka Bus ini akan terasa sesak jika melawati kota-kota yang dolewati (Semarang - Magelang - Temanggung - Wonosobo - Purwokerto)
Karena perjalanan yang lumayan melelahkan antara Bawen - Wonosobo (sekitar 3-4 jam) pangkalan OJEKpun jadi tempat istirahat yang nyaman bagi kami
Setelah memasuki Wonosobo kami masih harus melanjutkan lagi perjalanan menuju Dieng "Puncaknya Para Dewa", setelah nego yang cukup melelahkan antara Korlap ( Ukiz Bebbo Akhmad ) dan kondektur Bus mini (oya... jika akan menuju ke Dieng angkutan yang digunakan hanya bus mini, kalo gak salah (inpoh dari masyarakat setempat) ongkosnya murah hanya Rp. 5.000,-)
harga cocok kita cuz... menuju ke DIENG PLETAU
Akhirnya kami sampai di Kawasan Dieng Pletau, terletak di ketinggian 2000 meter Dpl, masyarakat disini patut bangga dengan kekayaan alam yang ada. Udara yang segar dan dingin cocok untuk bercocok tanam menghasilkan sayur mayur yang bermutu tinggi
Mengapa dinamakan Puncaknya Para Dewa...??? mungkin karena banyak Candi di Dieng Pletau |
Nama Dieng berasal dari bahasa Sansekerta yaitu "di" yang berarti tempat dan "hyang" yang berarti "dewa pencipta". Secara keseluruhan Dieng dapat diartikan sebagai tempat besemayamnya para "Dewa" (sok tau banget)
Berpose disalah satu candiNya Para dewa mudah-mudahan membawa rejeki |
Mau foto seperti ini....???? bayar dulu Rp. 5.000,- |
ooh ongkosnya itu 5000, tp masuk candinya gratis ga?
BalasHapuskalo mau masuk candi gratis Kang, tp masuk dieng pletaunya bayar...
Hapus