Selasa, 11 Juni 2013

WISATA HUTAN MANGROVE di SURABAYA


Apa….!!!!???? Di Surabaya ada hutan…. Mangrove pula…. 
Memang sempat terkejut, tapi begitulah adanya. Telah hadir dan berada di tengah-tengah kegersangan dan kesumu’an kotaku tercinta “Surabaya” 

 Oase untuk kita semua warga Kota Surabaya, yaitu HUTAN MANGROVE SURABAYA berlokasi di pantai timur Surabaya, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut. Tempatnya agak terpencil dan jauh dari jamahan penduduk.





Wisata Hutan Mangrove ini diresmikan oleh Walikota Surabaya, yaitu Bpk. Bambang DH pada tanggal 1 Januari 2010 dengan melepaskan balon udara. Selain menyuguhkan hutan mangrove yang masih alami juga terdapat beberapa binatang, seperti monyet berekor panjang dan berbagai jenis burung disepanjang jalan (itu kalo beruntung). 

Saat ini hutan mangrove Surabaya sudah ramai dikunjungi oleh semua kalangan masyarakat, baik dari perorangan dan organisasi/Pelajar/mahasiswa. Untuk fasilitas sudah cukup memadai, terdapat tempat untuk berteduh dan juga tersedia kedai makanan dan minuman.



Senin, 10 Juni 2013

GILI LABAK.... Keindahan yang tersembunyi



Pulau yang memiliki keindahan...

Yup itulah Gili Labak, sepintas jika mendengar nama tempat ini pasti kita membayangkan pulau-pulai kecil nan indah di Pulau Lombok. Tapi jangan salah dan jangan bimbang, gili yang satu ini letaknya ada di Pulau Madura. 





Suasana pelabuhan tempat kita nyeberang
dikarenakan situasi dan kondisi saat itu kita nyampek di pelabuhan kesiangan dan bertepatan dengan surutnya air laut, maka kita harus sabar menunggu sampai air pasang lagi (lumayanlah sekita 1-2 jam)

Tepatnya berada di Kabupaten Sumenep, Kecamatan Talango kalo dari Surabaya ya... sekitar beberapa kilometer dah (heheee.... ). Pulai ini sangat kecil tak lebih dari 5 Hektare tapi dengan ekosistem biota laut dan pemandangan yang ajib bin ajaib.



Inilah kapal yang membawa kita dari pelabuhan menuju Pulau Gili labak
akhirnya jalan juga setelah air mulai pasang, selama hampir dua jam perjlanan di ombang-ambingkan di laut

Gili Labak memiliki pantai yang indah, dengan pasir putih dan air laut yang biru dan sangat berpotensi untuk dijadikan wisata andalan untuk Kabupaten Sumenep. Tapi sayang, masih belum ada fasilitas untuk mendukung kepariwisataannya



Pulau Gili Labak, dengan pesona pantai dan biota laut yang menawan
"serasa pantai pribadi"





Senin, 04 Februari 2013

Sejenak di "PANTAI WATU DODOL"


Pantai Watu Dodol
Bila kita akan bepergian ke Bali melewati Banyuwangi, maka kita akan melewati pantai ini. lokasinya tepat di pinggir pantai, ditandai dengan patung Gandrung, icon Banyuwangi. 

Menikmati pantai dengan pemandangan langsung Pulau Bali
dan aktivitas nelayan setempat

Sebenarnya ini bukan merupakan tujuan utama saya untuk mengunjungi pantai ini. Hanya kebetulan lewat saja waktu mendapingi kunjungan kerja Ibu-ibu Persatuan DW kantor tempat kerja, sekaligus tempat untuk transit melepas lelah setelah perjalanan yang cukup memakan waktu (6 jam) dari Surabaya.

Banyak yang bisa dilakukan di pantai ini,seperti berenang menikmati birunya air laut atupon menyewa kapal mengitari pantai. Tapi karena memang bukan tujuan utama, kami hanya transit untuk bersih-bersih badan dan sarapan pagi. 

hhmmm..... ???

Kebetulan kami transit di Rumah Makan Grafika, lokasinya sangat strategis persis di tepi pantai Watu Dodol. 

menikmati secangkir kopi di pagi hari
tepat di pinggir pantai watu dodol

sarapan di pinggir pantai watu dodol
dengan Isteri tercinta...

Setelah bersih-bersih badan dan sarapan Ibu-ibu pun narsis bersama-sama dan melanjutkan perjalanan menuju Banyuwangi.

Anggota Persatuan Ibu-ibu Dharma Wanita

sebelum melanjutkan perjalanan,
meeting sebentar dengan Ka. Satgas Banyuwangi

Minggu, 03 Februari 2013

"AKU" di Trans Studio Bandung



Trans Studio....
siapa yang tidak mau mengunjunginya!!!??? baik yang ada di Makasar (TS ke-1) dan yang di bandung (TS ke-2), tapi kali ini kita akan mengunjungi Trans Studio yang ada di Bandung (lain waktu kita bahas yg di Makasar)

Trans Studio Bandung terletak di Lokasi Super Mall Bandug, tepatnya Jalan Gatot Subroto No. 289 Bandung - Jawa Barat dan menurut info yang saya dengar Trans Studio Bandung adalah Indoor Theme Park terbesar di Indonesia dan bahkan di Dunia (wow.... ciyusssss???), lebih spektakuler dan lebih dahsyat dari yang ada di Makasar.


Suasana diluar Trans Studio
sudah rame banget, apalagi didalam ya....!!?

Ada bermacam-macam bentuk hiburan yang disajikan, tidak kurang dari 20 wahana permainan dalam 3 kawasan dengan tema yang berbeda dan unik (studio central, lost city dan magic corner) 


Lost City, di kawasan ini anda akan menempuh perjalanan yang hebat. masuki hutan rimba dalam safari track.Semua petualangan menarik akan menjadi bagian dari penjelajahan anda. Explore the Lost City!


Studio Central, kita akan dimanjakan oleh arsitektur-arsitektur Hollywood bergaya 60-an. Anda seolah melangkah di pusat negeri hiburan. Temukan juga Bintang favorit mu seperti Marlyn Monroe dll.

Begitu memasuki kawasan Trans Studio langsung takjub dan WOW.... begitu besar dan begitu megah (hampir mirip dengan yang di Makasar tapi lebih besar), dan karena banyaknya wahana yang ditawarkan membuat bingung mana yang harus didahulukan...



Suasana didalam Trans Studio Bandung
dengan bebagai macam hiburan yang disuguhkan

Sampai bingungnya mana yang harus didahulukan jadi tidak bisa menikmati semua wahana yang disediakan, faktor antrian panjang juga mempengaruhi. jadi hanya dapat menikmatai beberapa wahana saja yang tidak terlalu mangantri

Siap dengan ini..... rekomandasi untuk dicoba
Special effects action, menampilkan adegan layaknya film perang hollywood
(antriannya 500 orang)
Walaupun tidak bisa menikmati semua wahana dengan puas (karena antrian yang panjang), tetapi kami masih terhibur dengan adanya parade ala Tans Studio. Karnaval yang menampilkan berbagai macam karakter Film atopun artis-artis hollywood yang legendaris....

Amazon girl
Maryline Monroo dan Elvis Persley
(bener gak sih nulisnya!!!???)

Selasa, 29 Januari 2013

"DIENG PLETAU" Puncaknya Para Dewa


PERJALANAN PENUH PERJUANGAN MENUJU WONOSOBO

Ini perjalanan pertama kami (saya dan isteri) sebagai Backpaker, sebenarnya masih ragu-ragu antara berangkat dan tidak....

Tapi karena rasa keingintahuan kami dan dengan  tujuan yang memang kami inginkan (KAWASAN DIENG) maka dengan kekuatan penuh kami akhirnya ikut rombongan Backpaker.

Setelah menyiapkan semuanya (perbekalan yang akan dibawa) segera kami menuju terminal Purabaya meeting point pertama. tapi karena jadwal yang molor sehingga kami ketinggalan Bus terakhir yang akan membawa kami ke Bawen (meeting ponit ke-2) terpaksa kami harus naik Bus arah ke Solo dulu dilanjutkan menuju Bawen dan terakhir menuju ke Wonosobo.

Benar- benar merupakan perjalanan yang panjang bagi kami (saya dan isteri) karena ini pertama kalinya harus naik turun bus berulangkali (tapi tetep asyik koq). 


Sempat beristirahat dulu di Kec. Bawen Kab. Semarang untuk ISHOMA, lumayan... didekat terminal Bawen ada Masjid yang lumayan nyaman. setelah bersih2 wajib untuk "NARSIS' ciiiiiiissss...... cekrek!!!!!??








Sambil menunggu datangnya Bus yang akan membawa kami (grup Backpaker) ke Wonosobo, kami sempatkan berbelanja untuk melengkapi perbekalan menuju puncaknya para dewa, hehehee....

Tepat pukul 6.30 WIB bus yang ditunggu datang, alkamdulillah karena ini Bus pertama jadi masih kosong, sehingga kami semua dapat tempat duduk. Karena ini satu-satunya transport yang menghubungkan Semarang dan kota-kota di Jawa Tengah, maka Bus ini akan terasa sesak jika melawati kota-kota yang dolewati (Semarang - Magelang - Temanggung - Wonosobo - Purwokerto)



Karena perjalanan yang lumayan melelahkan antara Bawen - Wonosobo (sekitar 3-4 jam) pangkalan OJEKpun jadi tempat istirahat yang nyaman bagi kami









Setelah memasuki Wonosobo kami masih harus melanjutkan lagi perjalanan menuju Dieng "Puncaknya Para Dewa", setelah nego yang cukup melelahkan antara Korlap ( Ukiz Bebbo Akhmad ) dan kondektur Bus mini (oya... jika akan menuju ke Dieng angkutan yang digunakan hanya bus mini, kalo gak salah (inpoh dari masyarakat setempat) ongkosnya murah hanya Rp. 5.000,-) 

harga cocok kita cuz... menuju ke DIENG PLETAU


saat digerbang masuk Dieng Pletau kita sempa foto-foto bareng si GIMBAL




Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.... ketemu sama dedengkotnya Dieng, Bocah Gimbal, seolah-olah poto dengan selebritis 
heheheee.... :) 



Akhirnya kami sampai di Kawasan Dieng Pletau, terletak di ketinggian 2000 meter Dpl, masyarakat disini patut bangga dengan kekayaan alam yang ada. Udara yang segar dan dingin cocok untuk bercocok tanam menghasilkan sayur mayur yang bermutu tinggi


Mengapa dinamakan Puncaknya Para Dewa...???
mungkin karena banyak Candi di Dieng Pletau

Nama Dieng berasal dari bahasa Sansekerta yaitu "di" yang berarti tempat dan "hyang" yang berarti "dewa pencipta". Secara keseluruhan Dieng dapat diartikan sebagai tempat besemayamnya para "Dewa" (sok tau banget)


Berpose disalah satu candiNya Para dewa
mudah-mudahan membawa rejeki



Mau foto seperti ini....???? bayar dulu Rp. 5.000,-












Senin, 28 Januari 2013

MENEMBUS HAWA BELERANG di KAWAH SIKIDANG


PERJUANGAN PENUH ARTI

Kawah Sikidang terletak di Dataran Tinggi Dieng, hanya berjarak 1 km saja dari lokasi Candi Bima. Kawah ini merupakan salah satu dari beberapa kawah vulkanik yang tersebar di kawasan Dataran Tinggi Dieng. 

Kawah Sikidang, dinamakan Sikidang karena lava di dalam kawah yang bergolak selalu berpindah-pindah seperti Kidang/Kijang yang suka melompat

Kawasan Dataran Tinggi Dieng memang menyimpan fenomena alam yang menakjubkan dan sayang untuk dilewatkan salah satunya Kawah Sikidang ini. Dari sekian banyak kawah di Dataran Tinggi Dieng hanya Kawah Sikidang yang paling populer dan paling banyak pengunjungnya. Karena lokasi terjangkau dan di sekitar kawah sudah ada fasilitas seperti mushola, tempat parkir,  toilet,  dan lapak pedagang souvenir atau oleh-oleh. Dan dari keseluruhan kawah hanya Kawah Sikidang yang paling besar.  Sebagai catatan, Dieng mempunyai 8 kawah: Kawah Sikidang, Sibanteng, Sinila, Sileri, Siglagah, Sikendang, Candradimuka, dan Kawah Timbang.

Sumur yang berubah menjadi kawah, itulah legenda Kawah Sikidang

Begitu turun dari kendaraan langsung berasa bau belerang yang menyengat, disarankan untuk memakai masker, serta topi karena udara di sekitar kawah yang cukup panas dan gersang. Tapi jangan kuatir, bagi yang lupa atau memang kurang persiapan, banyak pedagang yang menjual masker atopun persewaan payung untuk melindungi dari teriknya matahari.

KELUARGA CEMARA 

Dikarenakan bau belerang yang sangat menyengat, kami (saya dan isteri) memutuskan untuk tidak menuju puncak Kawah Sikidang untuk melihat langsung kawa utamanya. kami hanya berpose saja d sekitaran kawah.

Karena bau belerang yang menyengat,
hanya foto-fotoan disekitar kawah wae
(soale kawah'e mambu enthot....???!!)

Tapi.... dengan semangat 45 (proklamasi) kami berdua memberanikan diri untuk menyampai puncak Kawah Sikidang dan berpose dengan penuh rasa bangga dan percaya diri


Foto session on Kawah Sikidang by Mr. Anthok


Akhirnya.... dengan penuh perjuangan menahan bau belerang,
nyampek juga dipuncak (lihat senyumnya, seneng banget)




















Indahnya Pohon Cemara di Pantai Lombang

Madura.... 


Yes...!!!!?? kali ini kita pergi lagi ke Pulau Garam menuju "Pantai Lombang" di Kabupaten Sumenep. Pantai ini terletak di sebelah timur Sumenep, kira-kira 25 km dari Kota Sumenep tepatnya di Kecamatan Batang-Batang. Pantai Lombang merupakan salah satu wisata alam unggulan di Bumi Sumekar. Di pantai ini, selain deburan ombak yang cukup tenang dan pasir putih yang sangat halus, para pengunjung juga akan disuguhi dengan rimbunnya pohon cemara udang yang berjajar mengikuti garis bibir pantai.



LOMBANG VIEW

Selamat Datang...???!


                                                                               
 MEJENG... (hahahaaa... jadul banget bahasanya)

Perjalanan kali ini dibagi menjadi dua grup, maklum pesertanya banyak banget (18 orang). berangkat dari Surabaya (tepatnya stasiun Gubeng) jam 21.00 WIB dengan mengendarai APANZA dan PREGOLAN. setelah 6 jam perjalanan dari JEMBATAN SURAMADU (yang sudah kesohor) melewati dahsyatnya Bangkalan, Sampang dan Pamekasan akhirnya sampai di kota tujuan SUMENEP langsup tancap menuju house of Iwan... (up's mampir alon2 sumenep untuk cari makan krn kelaparan. hahahahaaa)


 Keluarga Cemara yang hanyut bersama ke Pantai Lombang


Memang Pantai Lombang ini tidak seramai pantai-pantai yang sudah kesohor seantero Indonesia bahkan dunia, karena letaknya yang jauh dari pusat kota besar dan kurang promosi. Sebenarnya pantai ini sudah dilengkapai dengan beberapa fasilitas penunjang pantai : seperti kantor, kamar bilas, gazebo, taman bermain dan sebagainya. Tapi sayang tetap saja masih kurang menarik pelancong untuk mengunjungi pantai ini, bahkan di hari minggu sekalipun.

Namun karena sepi pengunjung inilah, membuat Pantai Lombang terjaga keindahan dan kebersihannya, dan  merupakan salah satu dari pantai terindah di Pulau Madura.





Salah satu kegiatan yang dapat dilaksakan adalah dengan berkuda disepanjang pantai..... sangat-sangat mengasyikkan (sok asyik padahal belum coba, hahahahaaaa)

pengalaman yang menyenangkan
(pene'an diatas pohon cemara)



Terima kasih untuk kekompakannya ( KELUARGA CEMARA ) dan yang tak kalah pentingnya untuk MAMAnya Welcome To Iwan atas tumpangan tidurnya (walaupun hanya bisa tidur 2-3 jam) dan untuk SARAPAN PAGINYA (it's free lho) yang maknyus rasanya. hahahahaaa....